Perjalananhidup seperti inilah yang dialami oleh sosok Andi Syamsuddin Arsyad. Pria yang akrab disapa Haji Isam tersebut, merupakan pengusaha tambang yang kaya raya di Kalimantan Selatan. Namanya yang kesohor secara nasional, juga digosipkan sedang dekat dengan artis kenamaan Ibukota, Syahrini. Usaha sukses modal dengkul [sumber gambar]
JAKARTA - Menyediakan aneka keperluan haji dan umrah, mulai dari perlengkapan busana haji, oleh-oleh haji, dan travel haji, menjadi peluang usaha yang masih terbuka lebar. Para pedagang oleh-oleh haji di lantai 3A Pusat Belanja Thamrin City menyatakan, bisnis barang-barang yang terkait haji dan umrah makin berkembang dan mendatangkan untung. Ice, pemilik Toko Arasy mengatakan, keuntungan berusaha di lantai 3A Thamrin City selalu meningkat setiap tahun. Ice sudah berdagang di sana selama tiga tahun. “Awalnya memang berat, tapi sekarang kami sudah merasakan keuntungan berdagang aneka keperluan haji dan umrah di sini,” ujar Ice yang menjual aneka korma, kacang Arab, sajadah, dan tasbih, Selasa 1/12. Menurut Ice, pengunjung semakin ramai di akhir pekan. Keuntungan yang diperoleh pun semakin besar dengan rata-rata omzet per bulan mencapai Rp 100 juta. Selain menjual langsung di tempat, Ice melayani penjualan paket oleh-oleh haji dan umrah yang bisa dikirim langsung ke rumah. Hal yang sama diakui Ika Mustikawati, pemilik Toko Khaira Azka yang sudah setahun mengelola usaha perlengkapan haji di Thamrin City. Dengan harga perlengkapan haji dan umrah mulai Rp 10 ribu hingga Rp 350 ribu, Ika meraih omzet mencapai Rp 60 juta per bulan. “Ini terus meningkat belakangan. Prospek usaha ini memang bagus,” katanya. Selain bisnis oleh-oleh haji dan perlengkapan haji, keuntungan usaha travel yang khusus melayani perjalanan haji dan umrah juga menggiurkan. Menurut Yuniarti Mutmainah yang sehari-hari mengelola Aulia Agency, bisnis perjalanan haji dan umrah yang dikelolanya semakin berkembang. “Permintaannya semakin meningkat dalam waktu satu tahun terakhir ini,” kata Yuniarti. Dia menambahkan, paket yang paling diminati adalah paket umrah plus wisata. Walhasil, keuntungan usaha Yuniarti dalam setahun mencapai Rp 300 juta per bulan. Public Relation and Promotion Manager Thamrin City Lucy Ratna menyatakan, pihaknya memang mendorong dan mengembangkan potensi bisnis haji dan umrah yang pangsa pasarnya masih besar. Karena itu, Lucy meyakini bisnis tersebut akan menguntungkan bagi para pedagang di kawasan khusus haji dan umrah. “Potensi pasar yang besar dan kebutuhan akan aneka perlengkapan serta oleh-oleh haji yang terus meningkat membuat Thamrin City menyediakan kawasan khusus di lantai 3A. Kawasan ini khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Lucy. Lucy melanjutkan, saat ini membeli oleh-oleh khas Arab sudah menjadi tradisi jamaah haji dan umrah Indonesia sepulang dari Tanah Suci. Apalagi, keterbatasan kapasitas bagasi pesawat dan sedikitnya waktu selama di Tanah Suci membuat jamaah tidak bisa membeli banyak oleh-oleh dari sana. “Nah, kami bertekad untuk memberikan kemudahan bagi para jamaah haji dan umrah dengan menyediakan pusat oleh-oleh haji di kawasan ini,” kata eh ismail Padamulanya modal awal yang digelontorkan oleh Anna dalam membuka bisnis travel haji dan umroh sekitar Rp 40 juta. Dengan bekal modal sebesar itu, ia menyewa lokasi usaha strategis di daerah Jakarta Pusat tepatnya jalan Wahid Hasyim, membiayai operasional usaha sehari-hari, mengurus perizinan travel umroh dan haji dan membeli sistem. Photo by sandalsponmurah Assalamualaikum. Bisnis Pengadaan Oleh-Oleh dan Perlengkapan Haji Serta Umroh. Dulu waktu resign, saya udah punya bayangan, pengen memulai usaha sendiri di rumah. Cuma waktu itu saya masih belum yakin, jenis usaha apa yang bisa dilakukan di rumah. Banyak sih maunya, ada beberapa gambaran usaha. Namun ternyata hingga sekarang tak ada satu pun yang terwujud. Terbiasa memiliki pemasukan materi tiap bulan, bikin saya enggak mau nganggur di rumah. Anak-anak juga udah besar, ketemunya sore atau malam sepulang dari sekolah dan kampus. Jadi saya memang banyak nganggurnya sepanjang pagi hingga sore hari. Namun saya bersyukur memiliki kegiatan nulis yang bisa menghasilkan uang. Meski begitu saya masih ingin memiliki usaha di luar penghasilan duit dari nulis. Usaha yang bisa dilakukan di rumah dan kelak menjadi sumber penghasilan. Terlebih lagi perempuan mesti berdaya secara ekonomi, meski ada suami yang telah memenuhi kebutuhan keluarga seratus persen. Namanya juga sedia payung sebelum hujan. Kita nggak pernah tahu, masa depan seperti apa yang akan terjadi. Bisa karena suami tak bisa lagi mencukupi nafkah untuk keluarga. Atau bahkan suami meninggal dunia. Karena takdir Allah tak bisa dielakkan. Jadi perempuan mesti menyiapkan diri dengan memberdayakan diri. Dulu, suami pernah mengusulkan agar saya mengelola tempat makan. Saya memang senang mengolah masakan. Pernah juga jualan lunpia dan pisang karamel dengan menitipkan di beberapa warung di sepanjang alteri dan toko di jalan Dr. Cipto. Sayangnya, karena masih bekerja dan anak-anak masih balita, saya kerepotan menyiapkan snack sebelum jam 6 pagi. Karena saya biasanya menitipkan snack di toko dan warung saat akan ke tempat kerja. Ongkos kirim bisa diirit, hemat waktu pula. Saat itu saya juga membuat Galantin dan menitipkannya di beberapa warung di Pasar Pedurungan kidul. Sebenarnya lumayan banget pendapatan dari usaha sampingan ini. Setiap hari saya memegang uang yang lumayan. Nggak pernah ada kalimat, tanggal tua nggak punya duit, hahhaaa. Karena alasan repot juga, usaha sampingan ini terhenti. Suatu ketika pada tahun 2014, terpikirkan satu niat usaha. Nggak sengaja ngobrol dengan ibu mertua. Saat itu saya, ibu mertua, dan suami dalam perjalanan menuju ke Solo. Ibu mertua akan berkunjung ke rumah kakaknya yang tinggal di Boyolali. Sementara saya dan suami akan mengurus pekerjaan di Solo. Pulangnya kami akan mampir ke pasar Klewer untuk belanja sajadah. "Udah tahu tempat jualan sajadah itu, Nduk?" Panggilan sayang itu selalu terucap dari mulut Ibu mertua untuk saya. "Sampun, Bu," "Kalo dapat murah kan lumayan ya. Siapa tahu nanti sepulang dari haji, tahun depannya giliran kamu belanja untuk dijual lagi," Ucapan Ibu mertua ini bikin saya dan suami tertawa. "Jangan tertawa, siapa tahu itu rejeki kalian, terutama Wati," Saya langsung mengaminkan doa tulus Ibu. Bertahun setelah itu, Ibu mertua sering mengingatkan kenangan itu. Namun suami memang tidak pernah memaksakan agar saya segera usaha berjualan sajadah dan perlengkapan haji atau umroh. "Terserah Wati aja, Bu. Dia lagi senang nuli, biar aja dia mengerjakan kegiatan yang sesuai hobinya," Ahhh, ucapan paksuami ini bikin hati saya hangat oleh cinta dan kasih sayang. "Nanti akan ada waktunya, kalo memang Wati bisa, pasti ada waktu terbaik," Saya terdiam. Benarkah akan ada waktu terbaik untuk saya memulai usaha? Setiap kali usai shalat memang saya sering menyisipkan doa, ingin bisa berdaya secara ekonomi. Ingin bisa bekerja dari rumah, ingin punya usaha yang bisa saya kelola dari rumah. Namun saya masih belum punya tekad kuat untuk memulai usaha. Rencana Usaha Agar Tetap Berdaya di Masa Depan Sekarang ini nyaris tiap bulan ada teman atau kerabat yang berangkat umroh. Banyak juga dari mereka yang bertanya pada saya, di mana belanja oleh-oleh untuk dibagikan pada tamu sepulang dari umroh. Masuk akal sih kalo mereka bertanya pada saya. Karena saat berangkat haji tahun 2014, hampir 80% oleh-oleh yang saya bagi untuk tamu, saya belanja sendiri. Sisanya belanja di toko yang menyediakan perlengkapan haji dan umroh. Sisanya lagi, saya belanja waktu masih di Makkah. Bagian terbesar oleh-oleh haji, adalah sajadah dan kerudung. Sajadah saya dapatkan dari pasar Klewer waktu itu belum terbakar. Sementara kerudung sebagian besar saya peroleh dengan memesan langsung pada produsennya yang tinggal di daerah Pecangaan, Jepara. Jatuhnya jadi lebih murah. Alasan saya ingin memulai usaha pengadaan oleh-oleh dan perlengkapan haji dan umroh adalah karena udah pengalaman mengusahakannya sendiri. Namun tetap saja yang namanya memulai usaha, harus ada perencanaan matang. Agar nantinya usaha ini berjalan lancar dan tetap berusia panjang alias enggak bangkrut. Photo by Perlengkapan haji kediri Berikut perencanaan yang saya susun bila ingin memulai usaha 1. MODAL Modal tentunya bukan hanya duit. Namun modal di sini menurut saya adalah, kekuatan tekad, yakin, bahwa usaha ini akan saya perjuangkan dengan bersungguh-sungguh. Modal berikutnya adalah tenaga kerja. Saya nggak ingin bekerja sendirian. Saya harus memiliki asisten atau pegawai yang bisa membantu pekerjaan di toko. Seperti melayani pembeli saat saya tidak di rumah. Juga pekerjaan lain sehubungan dengan penjualan barang, menyortir, dan lainnya. Modal berikutnya adalah kekuatan silaturahmi. Karena dengan banyak silaturahmi, saya akan memiliki jaringan pertemanan untuk menebar jala. Artinya, saya menginginkan promosi dari mulut ke mulut tentang usaha yang saya miliki. 2. PROMOSI Sebagai pengusaha saya akan mengutamakan promosi secara aktif dan efektif. Sekarang ini karena era digital, tentu saja saya akan menggunakan sosial media sebagai sarana promosi. Namun saya juga harus aktif berjualan di kegiatan pengajian, manasik, atau pameran yang diadakan di kota Semarang. Tentunya ini diniatkan untuk mengenalkan produk dagangan saya. 3. Barang Berkualitas Kerena tidak ingin mengecewakan konsumen, saya akan menjaga produk dan hanya berjualan barang berkwalitas. Usaha pengadaan oleh-oleh dan perlengkapan haji dan umroh merupakan usaha jual beli sekaligus jasa. Karena menurut saya, usaha ini membantu para jemaah haji dan umroh yang awam urusan perlengkapan untuk ibadan. Tidak semua orang yang akan berangkat haji dan umroh, memahami kebutuhan yang wajib diadakan saat menunaikan ibadah. 4. Toko Offline Karena usaha ini sifatnya ibadah, tentu saja saya ingin rumah saya sebagai tempat produk dipajang. Di samping masih menunggu modal terkumpul, saya sudah mereka-reka bentuk toko sederhana untuk usaha saya. 5. Memiliki Catatan Keuangan Namanya juga usaha, tentunya harus ada pencatatan keuangan yang rapi dan tertib. Karena usaha saya adalah pengadaan barang, tentu harus ada buku pembantu, yaitu kartu atau buku persediaan. Saya yakin nggak bakal kesulitan mengerjakan catatan keuangan dan yang lainnya. Karena saya udah berpengalaman menjadi chief account di sebuah perusahaan distribusi barang import. Paling enggak saya udah tahu arus barang masuk dan keluar, arus uang, serta buku pembantu lainnya. 6. Mengenal Sumber Barang Dagangan Saya harus banyak mencari informasi seputar tempat untuk belanja barang dagangan. Meski beberapa kali udah belanja barang untuk keperluan oleh-oleh haji saat butuh untuk diri sendiri. Namun saya juga belum memegang 100% tempat belanja perlengkapan haji dan umroh. 7. Aktif Mengikuti Seminar Bisnis Sebagai pengusaha kecil yang masih pemula, saya harus banyak belajar dengan mengikuti kelas bisnis. Tentunya untuk mendengar sharing para pakar pengusaha yang sudah berhasil. Pengalaman orang lain merupakan asset untuk menambah modal kita bila ingin memulai usaha. 8. Niatkan Sebagi Ibadah Saya ingin usaha ini merupakan ibadah, buka sekedar komersil. Artinya, ketika ada konsumen yang ingin membeli oleh-oleh maupun perlengkapan haji dan umroh, saya 100% akan membantu. Seperti bila mereka adalah orang yang sudah tua dan tidak ada yang membantu packing. Saya akan membimbing atau mungkin mengerjakannya langsung, packing barang-barang bawaan untuk berangkat haji dan umroh. Tahu sendiri kan, kalo berangkat haji sepertinya semua benda bakal masuk tas. Makanan, pakaian, bahkan pisau, sabun mandi, semua harus masuk tas. Kalo nggak bisa packing dengan benar, bahaya tuh. Bisa berantakan dan tidak efisien. Saya ingin membantu packing ini dengan alasan, tidak semua jemaah mampu mengerjakannya sendiri. Dari pengalaman saya dulu tergabung dalam satu rombongan haji. Ada yang kagum cara saya packing bawaan dalam koper besar dan tas tenteng. Mereka melihat packing pakaian dan perlengkapan dalam kedua tas saya terlihat rapi dan efisien. Bahkan waktu menjelang kepulangan ke tanah air, beberapa minta diajari dan dibantu cara packing seperti milik saya. Karena niatnya ibadah, bantuan packing ini tidak akan saya kenakan tarif. Bisa membantu mereka packing, tentunya merupakan kebahagiaan kecil bagi saya. 9. Jalani Usaha Sebagai Kesenangan Usaha yang saya jalankan kelak, harus menjadi kesenangan dan sumber kebahagiaan. Bukan malah membebani. Tentunya semua kegiatan harus saya jalani dengan hati ringan dan riang. Apabila bekerja dengan hati senang, tentunya akan menjadi modal tersendiri. Tubuh saya tetap akan sejahtera, karena rasa senang. Bukannya menjadi sakit karena stres mikirin usaha. 10. Istiqomah Nah, saya sangat berharap bila sudah memulai usaha bisa menjalankannya dengan istiqomah. Enggak hangat hangat tahi ayam. Seperti usaha jualan makanan yang terdahulu. Bagaimana bisa istiqomah? Tentunya saya mesti benar-benar berjuang membesarkan usaha saya dengan ikhtiar dan berdoa. Saya yakin kalo ini benar-benar dijalankan, usaha saya bakal berlangsung lancar. Kesepuluh rencana ini sepertinya mudah ya kalo dituliskan. Namun saya yakin, pelaksanaannya butuh effort luar biasa. Sementara ini saya baru bisa mengumpulkan info seputar tempat saya bisa belanja barang-barang bagus dengan harga kompetitif. Semua saya survey demi mendapatkan barang-barang berkualitas. Meski saya baru bisa survey di kota-kota yang terdekat dengan Semarang. Semoga saya bisa memiliki usaha impian yang diniatkan juga untuk ibadah ini. Dan saya sepantasnya harus berterima kasih kepada dua teman saya, member blogger Gandjel Rel. Mereka adalah pemenang ArisanBlogGandjelRel periode ke 9. Mereka sudah mencanangkan tema yang bikin saya menuliskan impian bisnis ini. Tema Arisan periode 9 adalah Bisnis Rumahan Impianmu. Siapa sih mereka ini? Yang pertama yaitu Wahyu Widyaningrum yang tinggal di daerah Sumowono. Blognya tergolong rajin update dan berisi seputar tips, tentang menulis, kisah inspirasi, resep, dan catatan keseharian. Mba Widya ini juga penulis skenario untuk tayangan TV nasional. Dan seorang lagi adalah Bunsal, yang nama aslinya adalah mba Nanik. Pemilik blog ini sering bikin saya ngiler dengan kisah penjelajahannya di kawasan Lombok. Foto-foto di sosial media miliknya pun sumpah bikin saya nyaris nangis saking pengennya bisa dolan ke Lombok. Semoga saya bisa berkunjung ke Lombok dan foto bareng beliau yang suka jahil ini, aamiin. Lega juga sudah menuliskan Bisnis Pengadaan Oleh-Oleh dan Perlengkapan Haji Serta Umroh. Meski baru sebatas impian, semoga Allah alla Waj'ala mewujudkan dalam bentuk nyata, aamiin. Kalo kalian masih bernasib seperti saya baru sebatas impian, pengen bisnis apa? Sharing yuk, teman. Wassalamualaikum.

Berikutini rincian modal awal usaha rumah makan hingga siap buka dan beroperasi, antara lain: 1.Etalase dan meja panjang untuk tempat makan konsumen harga Rp 1 juta 2.Perlengkapan memasak seperti wadah lauk pauk dan sayur harga Rp 200 ribu 3.Peralatan masak di dapur harga Rp 800 ribu 4.Bahan baku sekitar Rp 8 juta

Umroh atau ada yang menyebutnya dengan umrah, merupakan salah satu ibadah umat islam. Umroh ini hampir mirip dengan haji, hingga ada yang menyebut umroh sebagai haji kecil. Usaha travel haji dan umroh di Indonesia kian berkembang seiring meningkatnya keinginan masyarakat untuk menunaikan ibadah haji dan umroh. Salah satu pelaku usaha travel haji dan umroh yang terbilang sukses adalah Noviana, pemilik PT. Asanloka Riapindo Go Tour Gotur. Awalnya Noviana memulai bisnis ticketing di tahun 2004. Lama berkecimpung di bisnis tiket membuat Anna, sapaan akrab Noviana, mengembangkan usahanya menjadi tour and travel di tahun 2008. Naik haji Pangsa pasar dari usaha tour and travel Anna adalah umat muslim, sehingga ia lebih fokus pada wisata religi islami. Kemudian berkembang lagi dengan membuka layanan perjalanan ibadah umroh. Dan di tahun 2012, Anna membuka paket travel haji plus. Modal awal travel haji dan umroh Gotur Di awal usaha, Anna menggelontorkan sekitar Rp. 40 juta untuk modal usaha ticketing yang akhirnya berkembang menjadi biro perjalanan wisata islami tersebut. Modal itu ia gunakan untuk sewa kantor di Jalan Wahid Hasyim- Jakarta Pusat, membeli sistem dan biaya operasional. Tak butuh waktu lama untuk bisa balik modal dari usaha yang ia tekuni tersebut. Hanya sekitar 4 bulan, modal usaha yang digelontorkan Anna pun sudah mengalami balik modal. Syarat mendirikan usaha Baik usaha ticketing atau tour and travel, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi para pelaku usaha. Dimulai dari memiliki badan hukum, kantor, SIUP, NPWP, TDP, Izin BPW Biro Perjalanan Wisata dari Departemen Pariwisata, hingga menjadi anggota ASITA Association The Indonesia Tour and Travel Agencies dan IATA International Air Transportasion Association. Untuk bisa menjalin kerjasama langsung dengan PT KAI dan maskapai penerbangan dalam menjadi agen tiket, usahanya harus diaudit dahulu oleh mereka. Anna memerlukan waktu sekitar 6 bulan untuk memenuhi semua persyaratan yang diperlukan dalam menjalin kerjasama ini. Prospek usaha travel haji dan umroh Seperti diketahui, waktu tunggu yang diperlukan untuk pemberangkatan haji reguler sangatlah lama, bisa mencapai 15 tahun! Jadi misal tahun 2016 daftar haji, maka berangkat hajinya besok pada tahun 2031. Hal ini membuat biro perjalan haji dan umroh mulai dicari calon jamaah haji/umroh, terlebih yang memiliki paket haji plus dan umroh plus. Selain itu, adanya tren wisata di kalangan anak muda yang berkembang dari wisata umum menjadi wisata religi, membuat usaha ini terus memiliki peluang yang bagus. Layanan perjanalan Gotur menawarkan 2 paket perjalanan, yaitu paket perjalanan ibadah dan paket wisata religi internasional maupun domestik. Paket perjalanan ibadah meliputi haji plus dan umroh plus. Gotur sudah bekerjasama dengan pihak Kemenag RI mengenai paket perjalanan ibadah haji plus, yaitu dengan ekstra ordinary kuota haji eksekutif. Dengan mempercayakan perjalanan haji plus kepada Gotur, jamaah tak perlu antri bertahun-tahun untuk menunaikan ibadah haji. Tahun ini daftar, tahun ini pula jamaah dapat menunaikan ibadah haji. Dengan keunggulan tersebut, biaya haji plus ini pun menjadi mahal, yaitu $ atau sekitar Rp. 170 juta. Namun hal ini sebanding dengan nilai ibadah yang didapat jamaah. Untuk paket ibadah umroh plus, jamaah dapat memilih paket umroh reguler selama 9 hari atau paket umroh plus 12 hari. Baik jamaah wanita maupun pria, akan mendapatkan perlengkapan umroh masing-masing. Dalam paket umroh 9 hari, jamaah hanya bisa mengunjungi 3 kota, yaitu Mekah, Madinah dan Jeddah. Sedangkan paket umroh plus 12 hari, rinciannya adalah 9 hari ibadah umroh dan 3 hari selanjutnya untuk tour wisata islam. Tujuan tour wisata islam yang bisa dipilih adalah Eropa, Istanbul Turki, Kairo Mesir, Dubai, Aqsa atau Maroko Spanyol. Untuk jadwal umroh, baik yang reguler maupun umroh plus, selalu ada di setiap bulan sepanjang tahun, kecuali bulan haji. Sedangkan untuk biaya atau ongkos umroh, ditawarkan mulai dari $ atau sektiar Rp. 21 juta, menyesuaikan dengan kurs dollar pada saat pembayaran. Dengan harga paket umroh murah yang ditawarkan serta berbagai keunggulan dan fasilitas yang didapat, bisa dibilang Gotur merupakan salah satu travel umroh terbaik dan bagus yang layak anda coba. Kemudian paket layanan yang terakhir yaitu wisata religi internasional. Paket ini mengajak pelanggan untuk melakukan perjalanan ke negara-negara yang erat hubungannya dengan penyebaran agama islam di masa lampau. Selain Turki, negara non muslim seperti Korsel, China, Jepang, Amerika dan Afrika juga menjadi destinasi wisatanya. Untuk tujuan negara non muslim tersebut, para pelanggan akan melihat secara langsung perkembangan islam di negara-negara dengan mayoritas non muslim selama 4 hingga 5 hari. Harga tour umrohwisata religi yang ditawarkan mulai $ hingga Rp. $ atau sekitar Rp. 30 juta sampai Rp. 65 juta. Berapapun jumlah jamaah yang mendaftar di Gotur, akan tetap diberangkatkan sesuai jadwal yang sudah disepakati. Pelayanan maksimal tanpa delay atau pending jadwal inilah yang membuat Gotur menjadi pilihan para pelanggan. Strategi pemasaran travel haji dan umroh Gotur Teknik marketing yang dijalankan Anna cukup simpel, yaitu dengan memberikan info serta membangun kepercayaan pada orang-orang terdekat terlebih dulu, mulai dari keluarga, sahabat dan teman. Kemudian sedikit demi sedikit mulai meluas ke lingkaran yang lebih besar. Gotur juga memiliki website yang sangat berguna bagi promosi secara online. Selain itu, ia juga melakukan berbagai inovasi pelayanan yang mampu membuat konsumen agar tetap loyal. Gotur memiliki kantor perwakilan yang saat ini berada di Ternate dan Yogyakarta. Dari strategi pemasaran yang diterapkan inilah Gotur dapat memberangkatkan sekitar 100 jamaah umroh tiap bulannya dan 30 orang untuk perjalanan wisata islami pada tiap semester. Berdasarkan biaya dan jumlah jamaah di atas, Gotur mendapatkan omset rata-rata sekitar Rp. 500 juta perbulannya dengan keuntungan atau profit sekitar 15%. Anna memiliki 15 orang karyawan untuk menjalankan usaha ini. Sepuluh orang karyawan ada di Indonesia. Mereka bertugas mengurus manajemen dan pemasaran. Lima orang karyawan lain berada di Arab Saudi yang mengurusi akomodasi dan operasional para jamaah umroh. Demikianlah info tour umroh, haji plus serta wisata religi islam yang dapat saya sajikan. Semoga artikel travel haji dan umroh ini bermanfaat serta menginspirasi anda

. 177 132 22 471 494 450 222 206

modal awal usaha oleh oleh haji